Welcome

WELCOME TO MY BLOGS

Rabu, 26 Oktober 2011

MACAM-MACAM ORGANISASI DAN CONTOHNYA

Seperti yang kita ketahui, organisasi secara umum di definisikan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi yang akan kita bahas dalam hal ini yaitu Organisasi sosial, organisasi informal dan organisai niaga.
    
  1. ORGANISASI SOSIAL
  
    Organisasi sosial yaitu  perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

    Berikut penjelasan tentang organisasi menurut beberapa pakar disiplin ilmu
  1.  Pendekatan Antropologi Sosial, diantaranya dikemukakan oleh :
  • WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243) mengemukakanbahwa organisasi sosial adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.
  • Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yangdimaksud organisasi adalah suatu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan. 
     2.   Pendekatan sosiologi yang diantaranya dikemukakan oleh:
  • Alvin L. Bertrand (1980: 25) mengemukakan pengertian organisasi sosial dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat.Organisasi social dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah. 
  • Robin Williams (dalam Bertrand: 26) mengemukakan bahwaorganisasi sosial menunjuk pada tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan. Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola tingkah laku.
  • JBAF Maijor Polak (1985: 254) mengemukakan bahwaorganisasi sosial dalam arti sebagai sebuah asosiasi adalahsekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.
  • Soerjono Soekanto (1988: 107-108) mengemukakanorganisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi. 
    Kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi yang bersifat sosiologi adalah organisasi sosial sebagai sebuah asosiasi, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai tujuan, kepentingan,kegemaran, minat yang sama dan membentuk sebuah organisasi yang tetap. Dalam organisasi sosial di butuhkan nilai dan norma terhadap kehidupan masyarakat, karena organisasi yang bersifat sosial pasti luang lingkupnya pada lingkungan masyarakat.

     Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
    Selain menurut pandangan  Berelson dan Steiner, organisasi sosial memiliki beberpa ciri lain, yaitu:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
    Contoh dari organisasi sosial yaitu kita ambil Ormas, organisasi ini bergerak di bidang masyarakat dan tujuannya untuk membantu masyarakat bila ada kesusahaan dalam masyarakat.


    2.  ORGANISASI INFORMAL

    Seperti yang kita ketahui, kata informal disini berarti tidak umum, berarti organisasi informal adalah organisasi yang dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar. Contoh dari organisasi ini adalah pertemuan tidak langsung seperti makan malam bersama, organisasi ini dapat berupa formal (umum) jika mempunyai aspek:
  1.  Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  2. Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

   3.  ORGANISASI NIAGA

    Organisai niaga yaitu organisasi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, bentuk dari organisasi niaga yaitu:
  1. PT (Perseroan terbatas) suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
memiliki berbagai macam seperti tbk yang artinya organisasi ini terbuka dan dapat dimiliki oleh pihak luar.
  1. CV (commanditaire vennotscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin
  2. Joint ventare yaitu suatu organisasi yang beranggotakan beberapa Negara.
  3. Holding Company Suatu gabungan saham yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan, dan mengawasinya dengan keseluruhan.
  4. Kartel yaitu suatu perkumpulan dari beberapa organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang sama yang membuat perjanjian tertentu agar tidak terjadi persaingan yang tidak seimbang.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
             http://www.scribd.com/doc/9406552/Organisasi-Sosial-Masyarakat
             http://anggafabiano.ngeblogs.com/2010/03/14/bentuk-bentuk-organisasi-niaga-dan-sosial/


Rabu, 19 Oktober 2011

INDUSTRI KERAMIK KASONGAN

    Banyak sekali pengangguran di Indonesia, bahkan banyak yang diantara mereka lulusan SMA bahkan kuliah. Pengangguran yang terjadi diakibatkan karena lapangan kerja yang seikit di Indonesia, sehingga banyak SDM yang tidak terpakai. Dan juga hal ini diakbatkan karena populasi penduduk di Indonesia yang banyak,  sehingga menambah besar sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

    Maka pemerintah telah menyusun rencana untuk menangulangi masalah pengangguran tersebut. Salah satunya dengan membentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Masyarakat yang ingin menjadi wirausaha akan diberikan pemerintah bantuan modal untuk menjalankan usahanya tersebut. Sehingga semakin banyak masyarakat yang menjalankan program pemerintah tersebut, semakin besar lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia.
     
    Banyak UMKM-UMKM yang berdiri di Indonesia, salah satu nya adalah Industri Keramik Kasongan, Kabupaten Bantul, DIY. Industri keramik ini sudah di jalankan masyarakat bantuk tersebut, sampai sekarang industri ini berjalan baik dan bahkan produksinya sudah ada di seluruh Indonesia. Industri keramik kasongan tetap berdiri karena faktor berikut.
 
    Pertama, faktor usia sentra Industri Keramik Kasongan yang cukup tua ditilik dari sejarahnya sehingga amatlah menarik menganalisis pola perkembangan klusternya. Kedua, kontribusinya yang cukup besar baik dari segi finansial, unit usaha, dan penyerapan tenaga kerja terhadap Kabupaten Bantul. Ketiga, faktor stuktur unit usaha Sentra Industri Keramik Kasongan yang didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga.

    Industri ini juga telah menembus pasar luar negri karena telah di teliti oleh studi di Amerika serikat  yang diajukan oleh (Markusen, 1996) memilik tesis pola kluster yang baik. Sehingga poduk keramik yang di hasilkan begitu berkualitas

    Menurut saya,semakin banyak UMKM berdiri di Indonesia, maka banyak lapangan pekerjaan yang berdiri, sehingga angka pengannguran di Indonesia semakin menipis.


Selasa, 04 Oktober 2011

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TIDAK BERKEMBANG AKIBAT KESALAHAN SEGMENTASI

    Banyak sekali perusahaan yang berdiri di dunia, dari perusahaan kecil, menengah, sampai perusahaan yang besar. Perusahaan kecil adalah perusahaan yang menjual/menghasilkan barang atau jasa hanya di daerah perusahaan itu berdiri. Contohnya jika kita mempunyai perusahaan baju yang berada di Jakarta, baju yang kita jual hanya dijual di Jakarta saja. Perusahaan menengah adalah perusahaan yang menjual barang atau jasa, barang atau jasa tersebut dijual ke semua kota, bahkan provinsi. Contohnya perusahaan PT Djarum yang ada di kudus yang  menjual rokok. Lalu rokok yang dihasilkan sudah bisa di jual ke seluruh luar daerah kudus, misalnya rokok tersebut di jual ke daerah Bali, Palembang, Jakarta, dll. Perusahaan besar adalah perusahaan yang menjual barang atau jasanya ke daerah di luar daerah perusahaan itu berdiri bahkan meng-export barang atau jasanya ke luar negri. Contohnya PT Indofood yang menjual produk Mie Instannya ke daerah-daerah di Indonesia, bahkan Mie Instan tersebut sudah di export ke negara lain, seperti China, Arab dan negara lainnya.

    Tidak selamanya perusahaan yang kecil, besar maupun menegah itu terus berkembang. Banyak salah satu dari perusahaan tersebut yang gulung tikar (bangkrut), akibat dari perusahaan itu tidak berkembang. Baik dari segi internal maupun eksternal. Dari internal misalnya sumberdaya manusia (SDM) yang kurang baik dalam bekerja, manajemen perusahaan yang buruk dll. Dari segi eksternal misalkan hutang perusahaan kepada bank yang menumpuk, sehingga perusahaan tidak sanggup membayar hutangnya pada bank.
    
    Berikut ini adalah contoh-contoh perusahaan yang tidak berkembang

1.Lippo Shop/Dial Mart
Ritel Momentum – Kesalahan Timing
Konsumen masih belum siap berbelanja dengan menggunakan media Internet. Konsumen masih senang berbelanja dengan melihat dan merasakan produk yang akan dia beli. Sebagai hasilnya, mereka berhenti beroperasi.

2. Bisnis DotCom
Internet Momentum – Kesalahan Timing
Komposisi pengguna Internet yang kebanyakan berasal dari perkantoran, warnet dan institusi pendidikan dianggap sebagai pengguna yang tidak loyal. Komposisi yang demikian menyebabkan bisnis dot com tidak berkembang. Pasar tidak berkembang, akhirnya banyak perusahaan yang tutup.

3. Yaohan
Ritel – Lokasi Kurang Tepat
Segmen sasaran Yaohan adalah kelas menengah ke atas. Namun ritel ini berada di daerah Pasar Senen yang dikenal rawan kejahatan. Sebagai hasilnya, mereka berhenti beroperasi.

4.Bouraq
Penerbangan – Kesalahan Distribusi/Route
Bouraq lebih fokus pada rute Indonesia Timur. Dengan semakin banyak penerbangan yang muncul, yang juga mengembangkan rute Indonesia Timur, lama kelamaan rute ini semakin padat. Bouraq yang hanya fokus pada rute Indonesia Timur, akhirnya tidak bisa berkembang. Mereka berhenti beroperasi dan rencananya akan dihidupkan kembali dengan investor yang berbeda.

5.Prity
Sabun – Kesalahan Distribusi
Produk ini adalah sabun untuk kalangan menengah atas dan didistribusikan oleh Wings Group. Padahal kekuatan distribusi Wings Group ada di kelas menengah bawah. Akibatnya pasarnya relatif kurang berkembang.

6.Long Beach
Rokok – Kesalahan Komunikasi
Rokok ini dikemas dengan harga yang lebih murah dari Marlboro, namun dalam komunikasinya terkesan kuat untuk pasar atas. Mereka tidak beredar lagi di pasar.

7.Biuti
Shampoo – Kesalahan Komunikasi
Melakukan promosi besar-besaran tanpa didukung dengan finansial yang kuat. Berani menantang Sunsilk, sang pemimpin pasar, milik Unilever, tetapi tidak memiliki diferensiasi dan hanya mengandalkan harga lebih murah. Biuti tidak lagi beredar di pasar.

8.Me & Me
Mie Instan – Kesalahan Pricing
Harganya yang relatif mahal, namun tidak disertai dengan diferensiasi. Sementara mie instan telah dipersepsi sebagai produk yang relatif murah harganya. Akibatnya mereka tidak beredar lagi di pasar.

9.Super O2
AMDK Beroksigen – Kesalahan Pricing
Produk ini dikemas dengan harga yang relatif tinggi, meski selanjutnya harganya turun terus. Namun produk ini bisa jadi menciptakan image kelebihan harga, padahal pasar di kategori ini relatif kecil dan juga banyak produk substitusi. Sebagai akibatnya, pasarnya relatif kurang berkembang.

10.Avon
Kosmetika – Kesalahan Pricing
Meski produk kosmetik ini memiliki kualitas bagus, harganya relatif murah. Sehingga tingkat keuntungan yang diperoleh kecil. Apalagi pemasarannya menggunakan sistem direct selling yang seharusnya harganya bisa lebih tinggi. Kini Avon tidak lagi beredar di pasar.

    Dari contoh-contoh perusahaan di atas, kita dapat menyimpulkan agar perusahaan bisa terus berkembang di perlukan manajemen yang tepat dan di perlukan perhitungan yang matang untuk menjual barang dan jasa . Karena dengan salahnya manajemen dan perhitungan. Maka perusahaan tidak akan berkembang, bahkan tidak beroperasi lagi.


Sumber
http://www.marketing.co.id/sme/2011/07/19/contoh-contoh-akibat-kesalahan-segmentasi-kasus-lokal/








Sabtu, 01 Oktober 2011

PERUSAHAAN GO PUBLIK DAN KERJASAMA

    Banyak perusahaan yang berdiri di Indonesia, baik perusahaan milik pemerintah (BUMN) maupun swasta. Namun, ada juga perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sifatnya GO PUBLIK dan KERJASAMA. Berikut ini kita akan membahas tentang perusahaan yang go publik dan kerjasama.

    Perushaan yang sifatnya GO PUBLIK adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat atau saham perusahaan yang dijual kepada investor dan membiarkan saham tersebut di perdagangkan dalam pasar saham. Pasar saham disini misalnya Bursa efek indonesia (BEI). Ada juga yang saham perusahaannya dijual ke masyarakat dengan cara Initial Public Offering (IPO). IPO adalah proses penawaran kepada masyarakat untuk pertama kali. Di Indonesia perusahaan seperti ini mempunyai tambahan singkatan TBK (Terbuka). Manfaat/keuntungan dari perusahaan Go Publik adalah:
  1. Meningkatkan modal pasar perusahaan
  2. Memberikan Likuiditas bagi pemegang saham sendiri
  3. Pemegang saham cenderung menjadi konsumen setia pada produk perusahaan
  4. Memungkinkan untuk pendiri melakukan diversifikasi perusahaan
  5. Memungkinkan masyarakat mengetahui niai perusahaan dan kekuatan tawar menawar saham
  6. Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (Expansi) dengan mencari dana dengan lembaga keuangan lain tanpa melepaskan saham
    Tetapi perlu kita ketahui selain keuntungan yang di tawarkan perusahaan GO PUBLIK, ada juga kerugian dari perusahaan GO PUBLIK, yaitu:
  1. Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan
    kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu
    saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.
  2. Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk
    diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.
  3. Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para
    pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan
    dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut
    milik publik
  4. Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para
    pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan
    dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut
    milik publik
    Contoh dari perusahan GO PUBLIK misalnya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan ini telah mempersiapkan anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), untuk melaksanakan penawaran saham perdana atau go public.

    Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indofood, Werianty Setiawan, dalam keterbukaan informasi, Rabu, mengatakan, perseroan dalam taraf persiapan untuk melakukan penawan saham Indofood CBP. Persiapan rencana penawaran ini dilakukan guna memenuhi persyaratan dalam persetujuan Direktur Jenderal Pajak yang telah dikantongi perseroan atas penggunaan nilai buku dalam rangka pemekaran usaha yang berkaitan dengan divisi Mie Instan dan divisi Bumbu perseroan ke dalam ICBP.

    INDF yang saat ini menguasai 99,99 persen saham Indofood CBP akan menyuntik modal awal sebesar Rp194,16 miliar. Sedangkan sisa sahamnya sebesar 0,01 persen dimiliki oleh PT Prima Intipangan Sejati. Penjualan divisi mie instan ICBP memberikan kontribusi sekitar 33 persen terhadap total penjualan INDF pada kuartal I 2009. Sementara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) ICBP berkontribusi sekitar 32 persen terhadap EBIT INDF per kuartal I 2009.

    Selain perusahaan Go publik yang kita bahas, ada juga perusahaan yang berkerjasama dengan perusahaan lain dengan tuuan untuk meningkatkan profit (keuntungan) perusahaan. Misalanya saja perusahaan yang berkerjasama dengan pemerintah, contohnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan perusahaan yang bekerjasama dengan pemerintah. 

  Contoh berikutnya adalah PT Carrefour Indonesia yang bekerjasama dengan TRANSCORP.  TRANS CORP, kelompok usaha Para Group dalam bidang media, lifestyle, retail, serta entertainment dan Carrefour telah melakukan kerjasama strategis demi mendorong pertumbuhan dan penyediaan akses bagi seluruh konsumen di Indonesia akan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Dalam kerjasama strategis ini TRANS CORP telah melakukan pembelian 40% saham dari PT Carrefour Indonesia dan menjadi pemegang saham tunggal terbesar, sedangkan pemegang saham lainnya adalah Carrefour S.A. (39%), Carrefour Nederland B.V. (9.5%), dan Onesia B.V. (11.5%).

    
 Sumber:
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_publik
  • http://www.wealthindonesia.com/stock-market/keuntungan-dan-kerugian-perusahaan-go-public.html
  • http://www.slideshare.net/greendice/14a-penawaran-umum-go-public
  • http://matanews.com/2010/02/10/indofood-cbp-go-public/
  • http://202.43.163.90/berita/apr10.html