Welcome

WELCOME TO MY BLOGS

Sabtu, 31 Maret 2012

PERILAKU KONSUMEN DAN KONSEPNYA

Selain itu ruang lingkup ekonomi tidak sebatas hanya kebutuhan barang, jasa, permintaan ataupun penawaran. Banyak perilaku-perilaku yang terdapat pada ruang lingkup Ekonomi, yaitu perilaku konsumen dan perilaku produsen.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Biasanya perilaku konsumen berfikir untuk membeli barang yang akan di belinya. Dan biasanya sering diambil keputusan untuk membeli barang tersebut. Jika barang yang akan dibeli murah, keputusa yang akan diambil dengan mudah. Jika barang tersebut dijual dengan harga yang mahal. Maka keputusan diambil dengan pikiran yang matang.

Proses pengambilan keputusan pembelian
  1. Pengenalan masalah : Konsumen akan membeli suatu produk dan mencari solusinya. Jika konsumen tidak tahu pengenalan masalah tersebut. Maka barang tidak akan di beli.
  2. Pencarian informasi : Konsumen akan mencari informasi mengenai barang yang akan dibelinya. Baik itu melalui memori konsmen tersebut, ataupun pengalaman orang lain.
  3. Mengevaluasi alternative : setelah konsumen mengetahui informasi dan pemecahan masalah barang yang akan dibelinya, konsumen akan mengevaluasi secara alternative barang yang akan di belinya
  4. Keputusan pembelian : Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif startegis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  5. Evaluasi pasca pembelian : merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merk produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

    Banyak pendekatan-pendekatan yang diteliti mengenai perilaku konsumen dalam bidang studi, disini terdapat 3 pendekatan umum, yaitu:
    • Pendekatan interpretif adalah pendeketan yang menggali secara mendalam tentang perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Tujuannya untuk memahami apakah makna produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan konsumen pada saat membelinya
    • Pendeketan tradisional adalah pendekatan yang didasari dari ilmu psikologi, kognitif,  sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Tujuannya didasari untuk mengembangkan teori dan metode tentang perilaku tentang pembuatan keputusan konsumen.
    • Pendekatan sains maketing adalah pendekatan dengan menggunakan ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirerarki manusia. Menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

    Selain pendekatan dala bidang study, terdapat pendekatan-pendekatan lain yang sering digunakan untuk menjelaskan terbentuknya fungsi permintaan konsumen, yaitu

    1. Pendekatan cardinal : Pendekatan ini berpengaruh pada subjek, artinya daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai. Pendekatan ini beragumen bahwa semakin berguna barang dari seseorang, semakin diminati oleh konsumen. Asumsi pendekatan ini adalah 
    • Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
    • Diminishing Marginal Utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
    • Pendapatan konsumen tetap.
    • Uang mempunyai nilai subjektif tetap.
    • Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing – masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4, …, Xn dan sebaliknya.
    2. Pendekatan ordinal: dalam pendekatan ini nilai subjek suatu barang bukan erupakan tolak ukur. Tetapi hanya cukup diketahui pakah konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Asumsi pendekatan ini adalah: 
    • Konsumen rasional
    • Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna.
    • Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
    • Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
    • Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada barang B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya.
    • Berlaku hukum transitif, artinya bila barang A lebih disukai daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C.
     Itulah pendekatan-pendekatan perilaku konsumen. Selain pendekatan-pendekatan tersebut, terdapat konsep-konsep perilaku konsumen, yaitu konsep elastisitas. Kita akan membahas apakah itu konsep dari elastisitas dan jenis-jenis dari konsep elastisitas tersebut.

    Konsep elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya. Konsep ini dapat digunakan pada permintaan dan penawaran jika harga permintaan dan penawaran tersebut berubah. Selain itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk keseimbangan harga yang mempengaruhi kurva demand dan kurva supply.

    Terdapat 3 jenis dari elastisitas, yaitu:
    1. Elastisitas permintaan dan harga permintaan
    2. Elastisitas silang
    3. Elastisitas pendapatan

    1. Elastisitas perimintaan dan harga permintaan 

    Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
    Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
              1.Tidak elastisitas (in elastic)
              2.Unitari (unity) dan
              3.Elastis (elastic)

    2. Elastisitas silang

    Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
    Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)

    Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y

     Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya  kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.

    Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

    3. Elastisitas pendapatan

    Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.







Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen 

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen#Pendekatan_dalam_meneliti_perilaku_konsumen
http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/06/pendekatan-perilaku-konsumen/ 
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/

Senin, 12 Maret 2012

PENAWARAN DAN PERMINTAAN

Penawaran dan permintaan sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Penawaran dan permintaan umumnya terjadi pada proses jual beli di pasaran. Dan biasanya penawaran dan permintaan jadi kuantitas pada harga barang di pasaran. Karena adanya penawaran dan permintaan bisa menyimbangan harga kuantitas barang yang di jual di pasaran. Jadi inti dari penawaran dan permintaan ini bisa menjadi tolak ukur untuk menciptakan suatu pasar yang kompetitif, baik mengenai harganya maupun minat pembeli untuk membeli barang yang di tawarkan.

  1. Pengertian penawaran

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang yang berkaitan
  • Tingkat produksi
  • Ekspetasi/perkiraan
Dari keempat faktor diatas bisa disimpulkan dengan hukum penawaran bahwa semakin tinggi harga barang maka semakin rendah penawaran, semakin rendah harga suatu barang semakin tinggi penawaran. Dan hal ini merupakan hukum dari penawaran.

Dalam ilmu ekonomi, untuk melihat suatu penawaran di butuhkan suatu KURVA PENAWARAN. Hal ini sangat berguna untuk melihat minat seorang konsumen terhadap suatu barang. Berikut adalah contoh dari kurva penawaran tersebut.



Dari gambar kurva diatas dapat kita lihat Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. - Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas - Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
Itulah contoh dari kurva permintaan, jadi kurva ini sangat bermanfaat untuk mengetahui mintat konsumen terhadap barang.

Selain kurva penawaran terdapat juga teori penawaran. fungsi dari teori penawaran ini adalah untuk menerangkan sifat si penjual dalam menjual barangnya.

  2. Pengertian permintaan 

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga barang lain yang berkaitan
  • Tingkat pendapatan.
  • Selera konsumen
  • Ekspektasi/perkiraan.
Permintaan sangat berpengaruh terhadap permintaan konsumen kepada produsen karena akan minat konsumen tersebut. Disini hukum permintaan berbanding terbalik antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut. Maksudnya adalah ketika harga barang tersebut naik, maka permintaan akan barang tersebut turun, jika harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik. 
Hal tersebut tidak bisa dipungkiri lagi, karena hukum tersebut sangat berpengaruh kepada keadaan ekonomi konsumen.

Permintaan juga mengenal kurva. Tetapi kurva disini berbeda dengan kurva pada penawaran. Kurva permintaan membahas hubungan antara barang dengan jumlah barang yang diminati seorang pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah (Berbeda dengan kurva penawaran yang bergeser dari kiri ke atas).
Teori permintaan juga berbanding terbalik dengan teori penawaran. hal ini disebabkan karena teori penawaran yang fokus terhadap permintaan suatu barang dan berbanding lurus dengan harga yang di tawarkan. Maksudnya adalah jika permintaan barang tersebut naik, maka harga barang tersebut akan naik, sebaliknya jika permintaan akan barang tersebut turun, maka harga barang tersebut ikut turun.
 

Sumber : 

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan

2. http://broncu.blogspot.com/2010/03/ruang-lingkup-ekonomi.html

RUANG LINGKUP EKONOMI

Di dalam kehidupan kita tidak lepas dari Ekonomi. Ekonomi sangat penting bagi kehidupan kita. Karena tanpa adanya ekonomi, tidak akan ada namanya proses jual-beli, baik itu sandang, pangan ataupun papan. 

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Banyak perusahaan-perusahaan yang membutuhkan karyawan/pekerjanya yang pintar dalam ilmu ekonomi. Hal ini karena ekonomi itu sendiri mempunyai ruang lingkup yang sangat besar. Dalam tulisa ini kita akan membahas beberapa ruang lingkup apa saja yang ada di dalam ekonomi.

Di dalam Ekonomi terdapat masalah ekonomi, dan masalah ekonomi terdapat ruang lingkupnya tersendiri, masalah-masalah ekonomi sebagai berikut.
  • Kebutuhan manusia 
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Contohnya kita ingin membeli pakaian, membeli rumah, membeli makanan, membutuhkan dokter bila ita sakit. Hal ini merupakan contoh kecil kebutuhan manusia. Dan untuk memenuhi hal itu semua manusia membutuhkan ekonomi untuk mengapainya.
  • Barang dan jasa
Barang adalah alat/sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bersifat konkret, sedangkan jasa adalah alat/sarana pemuas kebutuhan manusia yang bersifat abstrak. Misalnya kita ingin membeli sebuah motor secara kredit untuk aktivitas sehari-hari, maka motor disini disebut barang. Dan orang yang memberikan kredit di sebut jasa.
  • Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi sehari-hari yang dinyatakan dengan satuan uang. Biaya sehari-hari antara manusia satu dengan manusia yang lain tidak selalu sama, dan tidak semua kebuthan sehari-hari selalu dapat dipenuhi. Hal ini karena keterbatasan/kelangkaan sumber daya alam tersebut.
  • Biaya peluang
Tidak semua kebutuhan terpenuhi maka manusia mencari pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena adanya pilihan lain inilah terjadi biaya peluang. Biaya peluang adalah biaya yang tidak jadi dikeluarkan/dikorbankan karena seseorang beralih untuk membeli barang yang lain. Di dalam mengalokasikan sumber daya dan barang sebagai alat pemuas kebutuhan harus dilakukan secermat mungkin agar pengalokasian tersebut dapat memenuhi kebutuhan, baik vertikal maupun horizontal.

Selain masalah-masalah ekonomi yang di bahas. Ruang lingkup ekonomi juga membahas masalah kelangkaan.Kelangkaan terjadi penyebab utamanya adalah Sumber daya yang kurang, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam.

Itulah sebagian dari ruang lingkup ekonomi, intinya ekonomi itu sangat luas dan sangat berpengaruh dalam kehidupan di dunia.


 

 





Sumber: http://broncu.blogspot.com/2010/03/ruang-lingkup-ekonomi.html