Banyak
perusahaan-perusahan yang memproduksi barang ataupun jasa. Perusahan tersebut
biasanya memproduksi barang ataupun jasanya kepada konsumen melalu pertokoan,
supermarket ataupun warung. Atau biasanya perusahaan mengenalkan produknya
melalu iklan, baik dimedia elektronik, maupun di surat-surat kabar. Dan untuk
meproduksi barangnya perusahaan biasanya dikenai dengan ongkos produksi.
1. Pengertian ongkos produksi
kurva ongkos adalah kurva yang
menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor untuk memperoleh produksi guna
memproduksi output. Dengan kata lain perusahaan harus membayar ongkos produksi
tersebut untuk dijual kepada para konsumen-konsumennya.
Contohnya adalah misalnya perusahaan
rokok Djarum super yang meniklankan produk rokoknya melalui media elektronik
sepeti iklan yang ada di televise. Maka perusahaan tersebut harus membayar
biaya ongkos produksi iklan tersebut. Selain untuk membayar iklan pastinya
perusahaan rokok tersebut membutuhkan bahan-bahan untuk membuat rokok tersebut,
seperti kertas rokok dan tembakaunya. Maka perusahaan akan mengeluarkan uang
untuk ongkos kertas yang diperlukan dan tembakaunya.
macam-macam ongkos sebagai berikut :
- Total Fixed Cost (Ongkos Total
Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
- Total Variable Cost (Ongkos
Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya
berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah,
tenaga kerja, dsb.
- Total Cost (Ongkos Total)
adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel.
TC = TFC + TVC
- Averege Fixed Cost (Ongkos
Tetap Rata-Rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit
output.
- Averege Fixed Cost (Ongkos
Variable Rata-Rata) adalah ongkos variable yang dibedakan untuk setiap
unit output.
- Average Total Cost (Ongkos
Total Rata-Rata) adalah ongkos produkisi yang dibebankan untuk setiap unit
output.
- Marginal Cost (Ongkos Marginal)
adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau
berkurangnya satu unit output.
Ongkos produksi dibedakan menjadi :
- Ongkos Produksi Jangka Pendek.
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan
sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung
dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan
bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable.
jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan
ongkos variable.
- Ongkos Produksi Jangka Panjang.
Dalam ongkos produksi jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, misalnya alat untuk
membuat bahan-bahan produksi tersebut agar hasil produksi yang dibuat
cepat terselesaikan. Dengan menerapkan system ini tidak ada ongkos tetap
dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable.
2. Pengertian
penerimaan
penerimaan adalah jumlah uang yang
diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil
produksinya. Misalnya saja PT djarum super mengiklankan produk rokoknya.
Konsumen melihat iklan rokok tersebut, lalu konsumen tersebut akhirnya membei
rokok tersebut. Maka PT djarum super akan menerima untung karena konsumen
membeli rokok yang di iklankan.
Hasil total
penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual
dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P
Setelah mendapat penerimaan, pasti perusahaan akan mendapatkan keuntungan
berupa laba yang diperoleh. Biasanya keuntungan akhir yang di peroleh
perusahaan merupakan keuntungan maksimum
Keuntungan maksimum adalah
keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
1.Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR)
dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar
antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan
mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum
ada 2 cara sebagai berikut:
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan
Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR
menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2
sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh
keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan
Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi
adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai
10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan
mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR
dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik
B.
2. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama
dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total
perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah
perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan
Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting
untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu
perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan
singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek
terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan
(atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung luar biasa (untung
melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat
membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau
membubarkan perusahaan.
3.Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan
adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata
pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga
barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum
dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan
sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:
sumber: http://ariantocahyadi.blogspot.com/2012/04/pengertian-ongkos-dan-penerimaan.html
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iv-struktur-ongkos-penerimaan-dan-pasar/