Selain
itu ruang lingkup ekonomi tidak sebatas hanya kebutuhan barang, jasa,
permintaan ataupun penawaran. Banyak perilaku-perilaku yang terdapat
pada ruang lingkup Ekonomi, yaitu perilaku konsumen dan perilaku
produsen.
Perilaku konsumen adalah proses
dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Biasanya
perilaku konsumen berfikir untuk membeli barang yang akan di belinya.
Dan biasanya sering diambil keputusan untuk membeli barang tersebut.
Jika barang yang akan dibeli murah, keputusa yang akan diambil dengan
mudah. Jika barang tersebut dijual dengan harga yang mahal. Maka
keputusan diambil dengan pikiran yang matang.
Proses pengambilan keputusan pembelian
- Pengenalan masalah : Konsumen akan membeli suatu produk dan mencari solusinya. Jika konsumen tidak tahu pengenalan masalah tersebut. Maka barang tidak akan di beli.
- Pencarian informasi : Konsumen akan mencari informasi mengenai barang yang akan dibelinya. Baik itu melalui memori konsmen tersebut, ataupun pengalaman orang lain.
- Mengevaluasi alternative : setelah konsumen mengetahui informasi dan pemecahan masalah barang yang akan dibelinya, konsumen akan mengevaluasi secara alternative barang yang akan di belinya
- Keputusan pembelian : Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif startegis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- Evaluasi pasca pembelian : merupakan proses evaluasi yang dilakukan
konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.
Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan
dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut
sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merk produk tersebut pada masa depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak
sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen
pada masa depan.
Banyak pendekatan-pendekatan yang diteliti mengenai perilaku konsumen dalam bidang studi, disini terdapat 3 pendekatan umum, yaitu:
- Pendekatan interpretif adalah pendeketan yang menggali secara mendalam tentang perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Tujuannya untuk memahami apakah makna produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan konsumen pada saat membelinya
- Pendeketan tradisional adalah pendekatan yang didasari dari ilmu psikologi, kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Tujuannya didasari untuk mengembangkan teori dan metode tentang perilaku tentang pembuatan keputusan konsumen.
- Pendekatan sains maketing adalah pendekatan dengan menggunakan ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirerarki manusia. Menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Selain pendekatan dala bidang study, terdapat pendekatan-pendekatan lain yang sering digunakan untuk menjelaskan terbentuknya fungsi permintaan konsumen, yaitu
1. Pendekatan cardinal : Pendekatan ini berpengaruh pada subjek, artinya daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai. Pendekatan ini beragumen bahwa semakin berguna barang dari seseorang, semakin diminati oleh konsumen. Asumsi pendekatan ini adalah
- Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
- Diminishing Marginal Utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
- Pendapatan konsumen tetap.
- Uang mempunyai nilai subjektif tetap.
- Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing – masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4, …, Xn dan sebaliknya.
- Konsumen rasional
- Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna.
- Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
- Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
- Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada barang B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya.
- Berlaku hukum transitif, artinya bila barang A lebih disukai daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C.
Konsep elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya. Konsep ini dapat digunakan pada permintaan dan penawaran jika harga permintaan dan penawaran tersebut berubah. Selain itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk keseimbangan harga yang mempengaruhi kurva demand dan kurva supply.
Terdapat 3 jenis dari elastisitas, yaitu:
- Elastisitas permintaan dan harga permintaan
- Elastisitas silang
- Elastisitas pendapatan
1. Elastisitas perimintaan dan harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1.Tidak elastisitas (in elastic)
2.Unitari (unity) dan
3.Elastis (elastic)
2. Elastisitas silang
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
3. Elastisitas pendapatan
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen#Pendekatan_dalam_meneliti_perilaku_konsumen
http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/06/pendekatan-perilaku-konsumen/
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/